Uang sama dengan air laut? Tidak, saya tidak bermaksud menyamakan uang dengan air laut. Juga tidak ingin mengatakan, uang dapat dibuat dengan air laut. Yang saya maksudkan adalah kalau kita minum air laut, semakin banyak kita minum maka kita akan semakin kehausan.
Sama halnya dengan uang; semakin banyak kita miliki, maka kita akan semakin ingin memilikinya, lagi dan lagi. Sampai pada batas tertentu, kehausan memiliki uang tentu merupakan hal yang baik, bahkan sangat dianjurkan. Motivasi memiliki uang yang banyak akan membuat kita mempunyai semangat hidup yang tinggi. Banyak uang juga memungkinkan kita untuk melakukan banyak hal berguna, baik untuk kita maupun kehidupan pada umumnya.
Tapi, jika uang yang kita miliki sudah berlebihan, dan kita tetap ingin memiliki lebih banyak lagi, atau kita tetap ingin minum lebih banyak lagi, maka selain membuat tambah haus, uang akan membawa kita tenggelam ke dasar lautan. Mengapa? Karena semakin banyak minum air laut, perut kita akan semakin besar dan semakin berat untuk bertahan di permukaan air, dan kita akan segera tenggelam.
Kita sering mendengar, bahwa kalau kita punya banyak uang, kita akan mendapatkan kebebasan finansial. Kurang lebih yang dimaksud adalah tanpa bekerja lagi, kita tetap mendapatkan penghasilan yang cukup untuk hidup kita dan keluarga kita. Kita bisa pergi ke mana saja kita mau, karena kita tidak lagi bekerja untuk uang, melainkan uang yang bekerja untuk kita. Kita akan merasa aman, tidak khawatir atau was-was kekurangan uang. Benarkah demikian?
Untuk beberapa kasus, mungkin ya. Tapi kebanyakan orang, setelah memiliki banyak uang biasanya berubah menjadi tambah haus. Ini terjadi karena keinginan-keinginan mereka terus bertambah. Mobil baru, rumah baru, atau bahkan “PIL atau WIL” pun harus baru juga. Ini membuat mereka selalu kekurangan uang, dan selalu merasa kehausan. Maka tak heran kalau semakin hari kasus korupsi semakin menjadi-jadi di negeri ini.
Uang, jika dikumpulkan dengan cara-cara yang baik, tentu merupakan berkah. Tapi jika kita mengumpulkan uang dengan menghalalkan segala cara, maka selain membuat dosa, kehausan berlebihan akan uang juga bisa membawa petaka. Pada kasus korupsi misalnya. Walaupun kita tidak tertangkap, kita tak akan pernah puas dengan uang yang kita miliki. Demikian juga dengan menipu, uang yang kita miliki akan selalu dibayangi oleh kerugian yang dialami oleh orang yang kita tipu. Kita tak akan pernah merasa berkecupukan dengan uang yang diperoleh dengan cara ini.
Bagaimana menghindari kehausan berlebihan akan uang? Segera minum air tawar, ketika merasa sangat haus karena minum air laut. Maksudnya? Segera kembali ke tujuan hidup kita semula. Uang bukan tujuan hidup kita. Uang hanyalah sarana yang akan membuat perjalanan mencapai tujuan hidup kita lebih menyenangkan. Selamat berjuang dalam lautan pengumpulan uang, namun jangan sampai tenggelam karena minum berlebihan…..