Gambar ini aku kutip dari http://referensi.data.kemdikbud.go.id/tabs.php?npsn=50101353. Enam setengah tahun kuhabiskan waktu hidupku menimba ilmu di sini. Banyak suka duka kujalani bersamanya. Akan kukisahkan satu per satu di halaman selanjutnya.
Author: I Wayan Suada
Orang-Orang Tercinta
Gambar ini diambil tahun 1979, saat aku berumur 9-10 tahun. Mereka semua adalah orang-orang terdekatku, dan menurut penilaianku mereka semua sangat menyayangiku. Beberapa dari mereka sudah tiada kini. Beberapa menikah ke desa lain, atau bahkan ada yang pindah ke luar pulau, karena memutuskan untuk ikut program transmigrasi.
Sebagian besar hari-hariku ada di tengah-tengah mereka. Aku ucapkan terima kasih, karena mereka semua telah membuat hidupku lebih bermakna.
Hidup Itu Ternyata Mudah
Anda ingin hidup mudah dan bahagia? Jika iya, mungkin cerita ini bisa menginspirasi :
Hidup itu mudah. Mengapa kita membuatnya begitu susah?
Ada satu ungkapan yang selalu ingin saya katakan kepada siapa saja dalam hidup ini, yaitu “Hidup itu mudah.” Begitu mudahnya dan menyenangkan pula. Saya baru menyadari kenyataan ini setelah saya mencoba hidup di Bangkok beberapa tahun silam, yang mana pada waktu itu hidup saya terasa begitu susah, begitu rumit.
Saya terlahir dari sebuah keluarga miskin di Timur Laut Thailand. Saat saya masih kanak-kanak, semua terasa mudah dan menyenangkan. Namun sejak adanya televisi, banyak orang datang ke desa saya, dan mengatakan. “Kamu miskin, kamu harus mencari kesuksesan, kamu harus pergi ke Bangkok untuk bisa sukses dalam hidupmu.” Dan saya merasa tidak enak, saya merasa miskin, dan saya pikir saya harus pergi ke Bangkok.
Ketika saya pergi dan tinggal di Bangkok, ternyata tidak begitu menyenangkan. Saya harus belajar, belajar yang giat dan bekerja sangat keras untuk meraih apa yang disebut sukses itu. Saya bekerja keras minimal 8 jam per hari, namun apa yang bisa saya makan hanyalah semangkok mie, sepiring nasi goreng atau yang sejenisnya. Dan tempat tinggal saya pun sangat tidak layak, sebuah ruangan kecil yang terasa panas dengan begitu banyak orang tidur di dalamnya.
Saya mulai bertanya-tanya, kenapa setelah bekerja keras hidup saya begitu susah? Ini pasti ada yang salah, karena saya menghasilkan banyak untuk perusahaan tempat saya bekerja, tapi pendapatan saya tidak pernah cukup. Akhirnya saya mencoba untuk kuliah di universitas. Tapi sangat sulit untuk belajar di universitas, karena sangat membosankan bagi saya. Dan ketika saya melihat materi yang diajarkan, di setiap fakultas, kebanyakan berupa ilmu pengetahuan yang merusak. Tidak ada materi pelajaran tentang memproduksi sesuatu yang berguna untuk saya. Bahkan menurut saya, pelajaran seperti arsitek atau teknik sipil misalnya, akan membuat kerusakan lebih banyak lagi. Dan tanah-tanah yang bagus dan subur di lembah sungai Chao Phraya akan lebih banyak lagi yang berubah menjadi bangunan-bangunan beton. Saya tak ingin ikut merusaknya lebih banyak dan lebih parah lagi.
Jika saya belajar di fakultas pertanian misalnya, saya akan diajari bagaimana cara meracun (hama dan gulma), menambah toksin penyubur, yang pada gilirannya hanya akan merusak tanah, air dan semua yang tumbuh di atasnya. Saya akhirnya berpikir, mengapa semua yang kita lakukan begitu susah, begitu rumit. Dan ternyata kita lah yang membuat semua ini menjadi susah. Hidup begitu susah dan saya merasa kecewa.
Saya kemudian mulai bertanya-tanya, mengapa saya harus berada di sini, di Bangkok? Saya teringat waktu saya masih kecil, tak ada orang yang bekerja delapan jam per hari. Semua orang bekerja hanya dua jam per hari, dua bulan per tahun, satu bulan menanam padi, satu bulan berikutnya memanen. Sisanya adalah waktu luang, sepuluh bulan waktu luang. Karena itu maka ada demikian banyak festival di Thailand, setiap bulan ada festival, karena mereka memiliki banyak waktu luang.
Saat itu, pada siang hari, semua orang bahkan punya waktu untuk istirahat tidur siang. Bahkan di Laos, jika Anda berkesempatan pergi ke Laos, sampai sekarang orang masih bisa istirahat tidur setelah makan siang. Dan setelah bangun, mereka hanya ngobrol-ngobrol atau cerita-cerita tentang bagaimana ponakanmu, bagaimana istrimu, bagaimana cucumu. Mereka punya banyak waktu, dan karena itu mereka bisa menikmati keseharian mereka bersama-sama keluarga dan orang-orang tercinta. Dari kebersamaan itu, mereka bisa mengerti bahwa yang mereka butuhkan dalam hidup ini adalah kebahagiaan, cinta, dan waktu untuk menikmati hidup ini bersama orang-orang yang mereka kasihi.
Jadi mereka bisa melihat banyak keindahan dalam hidup mereka, dan mereka megekspresikan keindahan itu dalam banyak cara. Beberapa orang mengukir gagang pisau dengan sangat indah, menganyam bakul, tikar, atau keranjang dengan sangat cantik. Tapi sekarang sangat jarang orang yang melakukannya, sangat jarang orang yang bisa dan punya waktu untuk melakukannya. Orang-orang menggunakan plastik dimana-mana. Jadi saya pikir ada yang salah di sini. Saya tidak bisa hidup dengan cara seperti ini. Jadi, saya memutuskan mengakhiri kuliah saya, dan pulang kampung.
Makan
Di kampung, saya memulai hidup seperti yang saya ingat, seperti saat saya masih kanak-kanak. Saya mulai bekerja dua bulan setahun. Saya meghasilkan empat ton gabah atau bulir padi. Kami ber-enam, hanya menghabiskan kurang dari setengah ton per tahun, jadi kami bisa menjual sisanya yang masih lumayan banyak.
Kami membuat dua kolam ikan, dan kami mempunyai ikan yang cukup untuk dimakan sepanjang tahun. Lalu kami memulai sebuah kebun kecil, kurang dari 40 are atau 4000 meter persegi. Saya menyediakan 15 menit per hari untuk kebun itu. Kami memiliki sekitar 30 macam sayuran di kebun, dan hasilnya lebih dari cukup untuk dimakan oleh kami berenam. Kami menjual sisanya di pasar, dan mendapatkan penghasilan yang lumayan darinya.
Jadi saya pikir hidup ini ternyata sangat mudah, mengapa saya harus tinggal di Bangkok selama tujuh tahun, bekerja keras, dan kemudian hasilnya bahkan tidak cukup untuk makan sendiri? Di sini, di kampung, saya hanya perlu dua bulan dalam setahun, 15 menit per hari, saya bisa menghidupi enam orang. Begitu mudah, bukan?
Rumah
Saat di Bangkok, saya sangat khawatir kalau saya tidak akan bisa punya rumah. Coba bayangkan, teman saya yang lebih pintar daripada saya, yang mendapat juara satu setiap tahun di kelas waktu saya SD, yang sudah mendapatkan pekerjaan yang lumayan bagus, membutuhkan sekitar 20 tahun untuk memiliki sebuah rumah. Bagaimana dengan saya, yang tidak tamat kuliah, bagaimana saya bisa punya rumah? Saya pikir orang-orang tanpa pendidikan bagus seperti saya tidak punya harapan untuk bisa memiiki rumah.
Tapi kemudian, saya mendapat ide untuk membuat rumah dari tanah. Sangat mudah ternyata. Saya menghabiskan dua jam per hari, dari jam 6 sampai jam 8 pagi selama tiga bulan, dan rumah tanah saya sudah jadi. Teman saya yang tadi, juga menghabiskan waktu tiga bulan untuk membangun rumahnya, tapi ia harus mencicilnya selama 20 tahun. Jadi kalau dibandingkan dengan dia, saya mempunyai waktu luang 19 tahun 10 bulan lebih banyak darinya. Jadi saya pikir, memiliki rumah itu sebenarnya sangat mudah. Dan saking mudahnya, setiap tahun saya membangun paling tidak satu rumah. Sekarang, saya tidak punya uang, tapi saya punya banyak rumah. Masalah saya sekarang adalah di rumah yang mana saya harus tidur nanti malam? Hehe…
Jadi, rumah sebenarnya bukan masalah yang sulit. Setiap orang bisa membangun rumahnya sendiri. Anak-anak umur 13 tahun, di sekolah, jika mulai membuat bata bersama, kemudian membangun, dalam satu bulan mereka akan bisa memiliki perpustakaan sekolah. Jadi, anak-anak bisa membuat rumah, seseorang nenek tua bisa membuat pondok untuk diri mereka. Siapa saja bisa membuat rumahnya sendiri, begitu mudah dan sederhana.
Pakaian
Saya merasa miskin, saya merasa tidak tampan atau ganteng. Suatu ketika, saya ingin mencoba untuk berpakaian seperti orang lain, seperti bintang film, untuk membuat diri saya terlihat lebih baik. Saya menghabiskan satu bulan untuk mengumpulkan uang untuk membeli seperangkat jeans. Saat saya memakainya, saya hadap kiri, hadap kanan, serta memutar di depan cermin. Setiap saya melihat bayangan saya, saya ternyata masih orang yang sama. Seperangkat pakaian yang paling mahal ternyata tidak bisa mengubah hidup saya. Saya merasa bersalah, kenapa saya harus membelinya dengan uang simpanan yang saya kumpulkan selama sebulan.
Saya mulai berpikir lebih banyak lagi karenanya. Mengapa kita harus mengikuti mode? Sedangkan jika kita mengikuti, kita tidak akan bisa mengejarnya, karena kita terus hanya mengikutinya saja di belakang. Jadi saya putuskan untuk tidak mengikutinya, dan mulai memakai apa yang saya miliki saja. Nah, sejak saat itu, kurang lebih sudah 20 tahun sekarang, saya tidak pernah membeli pakaian. Semua pakaian yang saya kenakan, adalah pakaian yang ditinggalkan oleh orang-orang. Ketika orang datang mengunjungi saya, mereka meninggalkan banyak pakaian di tempat saya, jadi saya mempunyai berton-ton pakaian sekarang. Dan ketika mereka melihat saya memakai pakaian yang sangat lusuh, mereka memberi saya lebih banyak lagi. Jadi masalah saya sekarang adalah siapa yang harus saya berikan pakaian yang begitu banyak itu, hehe…
Dan saat saya berhenti membeli pakaian, saya pikir seharusnya bukan hanya pakaian saja; semua kebutuhan hidup harusnya saya perlakukan seperti itu. Ketika akan membeli sesuatu, saya harus yakinkan, apakah karena saya menginginkannya atau karena saya memang benar-benar membutuhkannya? Jika karena menginginkannya saja, dan tidak benar-benar membutuhkan, saya tidak seharusnya membelinya. Saya merasa lebih memiliki kebebasan dengan pola pikir seperti ini.
Kesehatan
Untuk masalah kesehatan, saya sempat khawatir pada awalnya. Jika saya sakit, apa yang akan saya lakukan, sedangkan saya tidak punya uang? Saya mulai merenung. Sebenarnya sakit adalah sesuatu yang normal, dan bukan sesuatu yang buruk. Sakit mengingatkan kita, bahwa kita telah melakukan sesuatu yang keliru dalam hidup kita.
Ketika saya sakit, saya perlu istirahat dan melihat kembali diri saya. Saya mulai mengingat-ingat apa yang telah saya lakukan secara tidak sesuai dengan yang seharusnya. Saya belajar menggunakan air untuk penyembuhan, menggunakan tanah untuk penyembuhan, dan menggunakan pengetahuan dasar untuk melakukan penyembuhan. Dan saya bersyukur dengan cara sederhana, saya masih bisa hidup sehat sampai sekarang.
*************************
Dengan demikian, ada empat hal utama yang harus saya penuhi dalam hidup saya yaitu makan, rumah, pakaian, dan kesehatan. Karena sekarang keempatnya sudah terpenuhi, saya merasakan kebebasan dalam hidup saya, saya pikir tidak ada yang perlu saya takutkan lagi, saya bisa melakukan apa saja dalam hidup saya.
Sebelumnya, hidup saya penuh kekhawatiran, saya tidak bisa melakukan apa-apa. Saat saya di Bangkok, hidup saya terasa sangat gelap. Dan saya yakin sangat banyak orang yang merasa seperti saya saat itu. Tapi sekarang, saya merasa sangat bebas, saya merasa sebagai orang yang unik, tak ada orang yang sama dengan saya, dan saya tidak perlu membuat diri saya seperti orang lain. Saya adalah yang nomor satu.
Saya merasa hidup saya sangat mudah, sangat ringan. Dan saya ingin orang-orang lain juga merasakan hal yang sama. Saya memulai membangun sebuah tempat bernama “Pun Pun” di Chiang Mai. Tujuan pertamanya adalah menyelamatkan bibit tanaman, karena saya percaya bahwa bibit adalah makanan, dan makanan adalah kehidupan.Jika tidak ada bibit, tidak ada kehidupan. Tidak ada bibit, tidak ada kebebasan. Tidak ada bibit, tidak ada kebahagiaan; hidup kita jadi tergantung kepada orang lain, karena kita tidak mempunyai makanan. Demikian pentingnya penyelamatan bibit ini, maka ia menjadi hal yang paling utama di Pun Pun.
Hal kedua yang kami lakukan adalah membuat Pun Pun sebagai pusat pembelajaran dan penelitian. Kami ingin punya tempat untuk kami mempelajari, bagaimana membuat hidup ini mudah, karena selama ini kita diajari hal-hal yang sulit dan kompleks sepanjang waktu.
Kami mulai belajar bagaimana membuat hidup menjadi lebih mudah, dan lebih mudah lagi. Kami juga mulai belajar untuk bersama-sama. Selama ini kita diajarkan untuk menjadi individualis, dan hanya berkiblat kepada uang semata. Kita jarang diajar untuk peduli satu sama lain. Namun sekarang, kita harus kembali, membangun kepedulian satu sama lain lagi, agar hidup bisa lebih mudah, dan kita bisa menjalaninya dengan bahagia.
Untuk membuat hidup menjadi mudah, empat hal utama yaitu makanan, rumah, pakaian, dan kesehatan haruslah dibuat murah dan mudah dimiliki oleh semua orang. Itulah mungkin yang disebut peradaban. Apa yang kita saksikan sekarang adalah sebaliknya, keempat hal itu sangat mahal dan sangat susah untuk dimiliki. Jadi sekarang sebenarnya adalah kehidupan yang paling tidak beradab di bumi ini menurut saya.
Kita memiliki banyak sarjana, banyak universitas ternama, dan dari tahun ke tahun semakin banyak dihasilkan orang-orang pintar. Tapi hidup semakin hari terasa semakin berat dan semakin susah. Setiap orang bekerja makin keras, makin banyak, untuk siapa? Saya pikir ini tidak tepat, ini tidak normal. Untuk menjadi orang yang normal, sebenarnya kita bisa meniru hewan atau binatang. Burung-burung bisa membuat sarang dalam satu atau dua hari. Tikus membuat lubang untuk rumahnya hanya dalam semalam. Tapi orang-orang pintar seperti kita memerlukan 20 tahun untuk memiliki sebuah rumah, bahkan banyak orang pada akhirnya tidak sempat memiliki rumah seumur hidupnya. Jadi ini tidak masuk akal.
Saya sendiri sudah cukup untuk hidup dengan cara-cara yang tidak normal seperti bekerja demikian keras, individualistis, untuk siapa semua itu? Saya mulai mencoba untuk hidup “normal” yang mendekati kehidupan binatang itu. Tapi orang-orang menganggap saya orang yang tidak normal, seperti orang gila. Saya tidak peduli, karena itu bukan salah saya. Itu hak mereka berpikir seperti itu. Fokus saya sekarang, bagaimana mebuat hidup saya mudah dan ringan.
Untuk Anda semua, sekarang pilihannya hanya dua, membuat hidup ini mudah atau susah. Pilihan Anda tergantung diri Anda sendiri.
Terima kasih
*) Diterjemahkan secara bebas dari pemaparan Jon Jandai, seorang petani Thailand dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh TEDx.
Rahasia Belajar Bahasa Asing
Apakah Anda pernah mencoba menguasai sebuah bahasa asing? Bahasa Inggris misalnya? Nah, jika dalam mempelajari bahasa asing ini Anda menemukan kesulitan, berikut beberapa hal yang mungkin bisa membantu agar Anda bisa dengan mudah dan cepat menguasai bahasa asing.
- Tentukan Tujuan Yang Jelas
Hal pertama yag harus kita perhatikan adalah apa tujuan kita menguasai bahasa asing itu. Jika tujuan kita sudah jelas, misalnya ingin menjadi guide atau ingin sekolah ke luar negeri misalnya, kita akan menjadi lebih termotivasi dalam belajar dan menguasai bahasa asing tersebut.
- Berikan Batas Waktu
Dalam menguasai sesuatu, kita harus menentukan kapan sesuatu itu harus dikuasai. Dalam menguasai bahasa, batas waktu ini akan menjadi pegangan kita dalam menentukan jadwal belajar kita. Jika kita ingin menguasainya dalam waktu yang lebih singkat, kita harus memperbanyak jam belajar kita, dari 2 jam per hari, menjadi 3 atau 4 jam per hari misalnya.
- Mulailah Dari Menghafal Kata Kerja
Ini adalah hal yang sangat penting. 90% kegagalan menguasai bahasa asing adalah kurangnya perhatian untuk menghafal kata kerja pada tahap-tahap awal belajar. Dalam banyak kasus, pelajaran bahasa asing biasanya diawali dengan menghafal kata benda, warna-warna, bagian-bagian tubuh, musim, jam dan waktu, serta kata-kata lainnya. Jika kita belajar mulai dari menghafal kata kerja, kata-kata benda, warna dan lainnya itu akan ikut kita pelajari secara otomatis saat kita menggunakan kata kerja yang kita pelajari. Maka dari itu, mulailah belajar bahasa asing dari kata kerja yang sering kita gunakan sehari-hari seperti membaca, menulis, makan, minum, mandi, dan sebagainya.
- Belajarlah Sambil Menulis
Bahasa asing apapun yang sedang kita pelajari, kita harus mempelajrinya sambil menulis. Ini penting karena menulis akan mempertajan ingatan kita tentang apa yang sedang kita pelajari. Salah satu cara yang cukup ampuh adalah dengan membuat sebuah buku harian atau catatan harian. Di dalam catatan harian ini kita tulis apa-apa yang kita lakukan pada hari itu, apa-apa yang kita lakukan pada hari sebelumnya, dan rencana atau apa yang akan kita lakukan pada hari selanjutnya. Usahakan menulisnya dengan menggunakan bahasa asing yang sedang kita pelajari. Kita tidak usah takut salah, karena catatan harian ini hanya akan kita baca sendiri.
- Belajar Terus Menerus
Saat mulai belajar, biasanya kita memiliki motivasi yang sangat tinggi. Tapi seiring berjalannya waktu, kita terkadang akan merasa bosan dalam belajar, apalagi saat pelajaran terasa semakin sulit kita kuasai, dan tanpa sadar kita biasanya berhenti belajar, dan baru mulai lagi saat ada kebutuhan mendesak dalam menggunakan bahasa asing yang sedang kita pelajari, seperti saat akan interview kerja misalnya. Kebiasaan belajar seperti ini sangat tidak baik, karena semua usaha keras kita sebelumnya akan menjadi sia-sia, dan kita harus mengulanginya dari awal lagi. Jadi apapun rintangan dan halangan yang kita hadapi, baik itu rasa bosan, kesibukan, atau yang lainya, kita harus tetap pada tujuan awal kita, bahwa kita harus bisa menguasai bahasa asing yang sedang kita pelajari. Jadi tidak ada alasan sama sekali untuk berhenti, walaupun untuk beberapa saat saja.
- Jangan Lupa Mengulang
Mengulang adalah ibu dari keterampilan kita. Apapun yang kita lakukan secara berulang dan terus menerus, akan membuat kita menjadi ahli dalam bidang tersebut. Begitu juga dengan bahasa asing. Kita harus mengulang semua pelajaran yang sudah kita pelajari lagi dan lagi, sampai kita tak perlu berpikir lagi tentang materi pelajaran tersebut. Dengan cara seperti ini, tidak ada kemungkinan kita untuk gagal dalam menguasai bahasa asing yang sedang kita pelajari.
- Belajarlah Secara Bergrup atau Berkelompok
Dalam mempelajari bahasa asing, kita tidak bisa belajar sendiri. Kita memerlukan orang lain, atau beberapa orang lain untuk melatih dan menilai perkembangan belajar kita. Jadi buatlah kelompok dari minimal 2 orang sampai yang ideal 10 orang. Gunakanlah bahasa yang sedang kita pelajari dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika kita sudah bisa membuat percakapan sederhana, mulai tingkatkan ke pembahasan yang lebih rumit dan memerlukan penjelasan yang lebih panjang. Belajar secara berkelompok akan membuat kita terpacu karena bersaing secara sehat, dan niscaya hasilnya kita akan sukses bersama-sama.
Demikian tips untuk menguasai bahasa asing. Semoga bermanfaat.
Cara Mengatasi Sembelit atau Susah BAB
Anda pernah menderita sembelit atau susah buang air besar? Rasanya sangat tidak enak, bukan? Nah, untuk mengatasi agar hal yang sama tidak terjadi lagi kepada Anda, kami akan bagi tips berikut.
Pertama, ketahui makanan dan minuman yang mungkin menyebabkan sembelit. Beberapa makanan yang bisa menyebabkan sembelit adalah :
- Makanan yang rasanya asam seperti jeruk, mangga muda, boni, rujak asam, kepundung, dan sejenisnya.
- Makanan pedas, tentunya yang mengandung banyak cabai, termasuk juga merica, dan bumbu pedas kering lainnya.
- Buah-buahan tertentu seperti salak, durian, wani, duku.
Minuman yang bisa menyebabkan sembelit diantaranya :
- Kopi, jika diminum dalam jumlah yang banyak akan bisa menyebabkan sembelit.
- Teh, jika diminum secara berlebihan akan bisa menyebabkan sembelit.
- Teh susu, ini sangat cepat menyebabkan terjadinya sembelit.
- Minuman asam seperti jeruk hangat, es jeruk, kombucha, dan minuman asam lainnya.
- Minuman beralkohol seperti wisky, arak, wine, dan sejenisnya.
Jika makanan dan minuman seperti diatas bisa kita hindari, biasanya kita akan jarang kena sembelit atau susah BAB. Tapi jika karena lupa atau kaena hal lain, kita mengonsumsi juga makanan dan makanan tadi, berikut beberapa tips yang mungkin bisa dicoba untuk mengurangi dampaknya :
- Makan makanan yang mengandung banyak air terutama pepaya dan pisang.
- Minum air yang cukup banyak agar perut tidak panas.
- Buah naga adalah makanan yang sangat manjur untuk mengurangi sembelit atau BAB.
- Olah raga dengan cara melompat agak tinggi beberapa kali setiap pagi, atau sebelum mau BAB akan membantu mengatasi sembelit.
Demikian sedikit tips mengenai cara mengatasi sembelit atau sulit buang air besar. Semoga bermanfaat.
Bagaimana Membuat Hidup Kita Menyenangkan?
Hidup yang menyenangkan adalah impian semua orang, dan tentunya juga impian saya sendiri. Lantas bagaimana cara kita membuat hidup kita menyenangkan? Berikut saya petikkan beberapa hal yang harus kita lakukan untuk meraih hidup yang menyenangkan itu.
1. Sukai semua orang dan keadaan yang kita temui.
Ketika sesuatu atau keadaan tidak sesuai dengan harapan kita, kita harus berusaha untuk menyukai sesuatu atau keadaan itu. Ini karena pada saat ini, inilah yang harus terjadi. Kita harus bisa menerima keadaan saat ini sebagai apa adanya. Kita tidak bisa menyalahkan atau membenci keadaan saat ini, karena kita akan semakin terikat kepadanya. Carilah sisi baik dari setiap keadaan, dan gunakan sisi baik ini untuk mulai menyukainya.
Hal ini juga berlaku untuk orang yang kita temui atau orang yang ada di sekitar kita. Jika mereka tidak sesuai dengan harapan kita, usahakan agar kita bisa menyukai mereka. Mungkin hal ini sepertinya sulit dilakukan, namun jika kita mencoba dan berlatih, kita akan bisa melakukannya. Setiap orang pasti mempunyai sisi baik, dan kita harus berfokus hanya pada sisi baik dari orang yang kita hadapi.
2. Syukuri apa yang kita miliki saat ini
Ketika kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, gunakan dan syukuri apa yang tersisa untuk kita. Lebih baik memiliki atau mendapatkan sesuatu, daripada tidak sama sekali.
Sebagai contoh, jika kita memiliki motor atau kendaraan yang kurang bagus, kita tidak boleh memakinya, karena dengannya kita bisa pergi kemana-mana setiap hari. Kita harus merawat dan membersihkannya sebaik-baiknya, agar ia bisa kita gunakan secara maksimal dan membantu kehidupan kita saat ini.
3. Selalulah berpikir dengan gembira
Kita harus selalu hidup dengan gembira. Jika keadaan saat ini tidak menyenangkan, buatlah ia menyenangkan walaupun hanya dalam imajinasi kita. Dengan membuat suasana yang menyenangkan dalam imajinasi kita, kita akan menarik suasana gembira yang ada di alam nyata.
Kita akan menemukan apa yang kita cari. Jika kita berfokus mencari kegembiraan, maka kita akan selalu menemukannya. Pikiran kita menarik apa yang paling sering atau paling intens kita pikirkan. Jadi berfokuslah pada kegembiraan, dan hidup kita akan selalu gembira.
4. Jangan pernah menyalahkan atau mengritik
Menyalahkan orang lain atau keadaan sangat tidak baik untuk pikiran kita. Mengritik atau menyalahkan akan membuat kita selalu berpikir dan melihat sisi negatif dari segala sesuatu. Berpikir negatif ini akan menurunkan kemampuan kita untuk berpikir logis. Pikiran negatif akan menarik pikiran negatif lain, dan hari-hari kita akan penuh dengan suasana tidak menyenangkan.
Jika kita melihat sesuatu tidak sesuai dengan yang seharusnya, kita cukup mengatakan bahwa itu tidak sesuai. Usahakan agar apa yang kita katakan tidak membuat orang lain tersinggung atau merasa direndahkan. Ingat bahwa apa yang kita katakan adalah penting, tapi jauh lebih penting bagaimana kita mengatakannya.
5. Doakan yang terbaik untuk orang lain
Selalu doakan siapa saja yang kita temui hal yang terbaik untuk mereka. Jangan pernah mengharapkan agar orang lain mengalami hal buruk. Doa terbaik adalah salah satu pemberian terbaik yang bisa kita persembahkan kepada orang lain, tanpa perlu mengorbankan apapun.
Doa terbaik adalah doa yang kita berikan dengan tulus dari hati kita yang paling dalam. Kita mendoakan orang lain tanpa mengharapkan apapun untuk diri kita. Ini akan membuat hidup kita terasa tanpa beban, dan menghilangkan semua kebencian yang ada dalam hati kita. Doa terbaik akan selalu membuat hidup kita menyenangkan.
6. Bekerjalah dengan sepenuh hati
Kerjakan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati, jangan terlalu mengharapkan hasilnya untuk diri kita sendiri. Saat kita bekerja, kita bisa ibaratkan diri kita sedang menenun, yang mana benang yang kita gunakan, turun dari hati kita yang paling dalam, karena kita tahu, yang akan memakai pakaian yang kita buat adalah orang yang sangat kita cintai.
Bekerja dengan sepenuh hati akan membuat hari-hari kita berlalu dengan ringan tanpa hambatan. Kesungguhan kita akan menarik semua potensi alam semesta untuk bersama-sama membantu kita menyelesaikan apapun yang kita kerjakan.
Welcome to SuadaVisi
Selamat datang di blog suadavisi.my.id.
Blog ini saya gunakan untuk menulis apa saja yang terlintas dalam pikiran saya. Saya bekerja di hotel selama sekitar 14 tahun, mengelola perusahaan properti selama 4 tahun, dan mengelola kursus Bahasa Inggris selama sekitar 14 tahun. Saya berharap apa yang saya bagikan di blog ini akan berguna bagi Anda, dan bagi kehidupan pada umumnya.